Uktub

Weekend ini, tepatnya hari sabtu tanggal 20 Agustus 2016, terdapat tiga agenda yang jadwalnya cukup bentrok. Agenda pertama nonton bareng film the beginning of life yang dilaksanakan oleh komunitas Kapal Laut, agenda kedua, kondangan salah satu senior saya yang nikah, dan agenda terakhir, mengikuti Workshop Gerakan 1000 Startup Digital. Karena agenda terakhir tidak bisa ijin, maka saya memilih mengikuti agenda ketiga. Dengan terpaksa saya tidak mengikuti agenda asyik yang pertama. Beruntungnya, agenda kedua dan terakhir berada di tempat yang cukup berdekatan sehingga saya masih bisa mengikuti agenda kedua yaitu hadir di nikahan senior saya.

Hari ini badan saya masih tetap tidak bersahabat. Mungkin karena kurang tidur lagi semalam. Sebenarnya kemarin sudah pulang agak cepat sekitar pukul 21.00 namun apa daya, kontrakan saya lagi rame dan saya tergoda buat ngobrol ama temen-temen. Akhirnya keterusan deh sampe larut malam. Akhirnya hari ini saya mencoba buat menyogok sibadan biar agak bersahabat lagi. Setelah berkonsultasi dengan salah satu teman tentang kondisi badan, akhirnya teman saya yang punya cita-cita untuk memiliki istri seorang dokter atau apoteker ini menyarankan agar saya mengkonsumsi parasetamol. Akhirnya saya membeli sebuah obat ber-parasetamol dan si badan mulai bersahabat lagi.

Hari ini badan saya sedang tidak bersahabat. Entah mengapa dia ngambek. Mungkin lagi pengen sedikit istirahat dia. Oleh karena ngambeknya si badan, pada misi kali ini saya memilih sebuah misi yang tidak banyak menguras tenaga. Kebetulan kemarin saya mendapatkan beberapa list misi asyik yang bisa dikerjakan dari teman saya. Dari list tersebut saya menemukan sebuah misi yang menarik dan tidak banyak menguras tenaga yaitu, membaca cerita rakyat daerah asal. For your information saya adalah seorang bocah rantau dari daerah yang sedang mengejar mimpi di Depok. Daerah asal saya adalah Purworejo, sebuah kota kecil di pesisir selatan pulau jawa. Tujuh belas tahun lebih saya tingga di kota yang dijuluki kota pensiunan tersebut.

17 Agustus 2016. Tepat 71 tahun yang lalu founding father Indonesia, Ir. Soekarno, mengumandangkan naskah proklamasi. Di saat itulah sebuah negara bernama Indonesia lahir. 48 tahun lebih beberapa bulan kemudian setelah momen bersejarah tersebut, terjadilah momen bersejarah yang tidak kalah pentingnya, paling tidak untuk saya, yaitu lahirnya saya ke dunia. Lebih tepatnya, lahirnya saya ke Indonesia. Mau tidak mau, suka tidak suka, saya adalah seorang warga negara Indonesia. Beruntungnya, saya ternyata suka, atau lebih tepatnya bangga menjadi warga negara Indonesia. Saya cinta Indonesia.

Hari kesepuluh dari #Misi21 yang saya jalani. Pada kesempatan kali ini saya ingin menggambar sesuatu menggunakan tangan. Tangan saya sendiri tentunya. Ternyata cukup susah untuk memutuskan objek apa yang ingin saya gambar. Akhirnya setelah proses perenungan, selembar keripik rumput laut, dan penelusuran di Internet. Saya memutuskan objek yang ingin saya gambar adalah tangan saya sendiri. Iya. Saya akan menggambar tangan saya sendiri dengan tangan saya sendiri. Wow. Tanganception.

Saya tidak akan menulis panjang dalam postingan saya kali ini. Kali ini saya akan mendongeng. Iya misi saya kali ini adalah mendongeng. Pada kesempatan kali ini saya mendongen sebuah dongeng dengan judul “Aku ingin warnaku sendiri” yang saya dapatkan dari situs termotivasi.com. Langsung saja, berikut merupakan hasil rekaman saya mendongeng. Semoga menghibur.

Sudah hampir dua minggu tempat kerja saya di Jalan Amonia dihebohkan oleh sepaket komik yang dibawa oleh salah satu teman saya. Saya termasuk orang yang jarang membaca komik khususnya komik fisik. Jika disodorkan pada pilihan membaca komik atau menonton anime, saya akan memilih pilihan kedua. Oleh karena itu saya tidak terlalu mengikuti kehebohan yang disebabkan sepaket komik bawaan teman saya tersebut.

Misi ke delapan saya kali ini berhubungan dengan sebuah komunitas bernama Kapal Laut. Saya tergabung dalam komunitas tersebut. Bagi yang penasaran apa itu komunitas Kapal Laut dan apa kegiatannya, anda bisa membaca tulisan yang dibuat oleh kawan saya di sini.

Angels & Demons. Itu bukannya judul sebuah buku karya om Dan Brown ya? Benar sekali! Namun kali ini saya tidak akan membahas buku tersebut. Kali ini saya akan menceritakan mengenai sebuah permainan dengan nama yang sama. Permainan ini merupakan permainan yang ngga biasa karena memiliki esensi yang cukup dalam.

Pijat. Sebuah aktivitas yang menurut saya sangat menyenangkan. Sejak kecil saya sudah gemar pijat. Kegemaran saya tersebut disebabkan oleh seorang pahlawan super baik yang sering memijat saya waktu kecil. Pahlawan super baik tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Bapak saya sendiri. Yap. Waktu kecil, bapak saya sering sekali memijat saya. Belakangan baru saya tau, mungkin itu sebuah bentuk investasi bapak, sehingga saat ini, ketika saya sudah memiliki kemampuan untuk memijat, saya akan memiliki keinginan yang cukup kuat untuk memijat bapak. Ngga ding. Bapak saya memijat saya dengan tulus kok. Kerasa banget. Beda deh yang orang yang memijat dengan tulus dengan orang yang memijat karena uang. Orang yang memijat karena uang akan memijat lebih lama. Hahaha.

Misi kelima saya hari ini adalah memasak makanan yang bernama bitel. Bagi anda yang belum tahu apa itu bitel, bitel merupakan sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata yaitu bi dan *tel. Dua suku kata tersebut sebenarnya merupakan akronim yang merepresentasikan dua buah bahan makanan. Bi, merepresentasikan bihun dan tel, merepresentasikan telur. Bagi anda yang penasaran seperti apa bentuk bitel silakan langsung buka link ini.

Misi keempat saya kali ini adalah membuat komik sketch. Ini adalah pengalaman pertama saya dalam membuat komik sketch. Dalam pembuatan komik ini saya menggunakan metode “Deadline Driven Development” atau yang biasa disebut dengan DDD (read: Triple D).

Hari ini adalah hari ketiga dari dimulainya #Misi21 yang saya lakukan. Misi ketiga saya adalah mengikuti kelas di Skillshare hingga selesai. Skillshare merupakan salah satu platform online course yang materinya berfokus pada skill-skill kreatif. Materi yang disajakan beragam mulai dari Design, Photography, Crafts, bahkan hingga Gaming. Silakan bagi anda yang penasaran bisa langsung cari tahu lebih lanjut ke situs Skillshare.com.

Setelah sukses melaksanakan misi pertama saya. Saya beranjak ke misi kedua saya yaitu membuat sambel pecel. Dalam pembuatan bumbu pecel kali ini, saya sebagai seorang yang sangat awam dalam dunia persambal-pecel-an memutuskan untuk meminta bantuan dari seorang ahli pembuat sambal pecel. Akhirnya setelah proses negosiasi yang tidak terjadi, ahli pembuat sambal pecel (baca:Ibu saya) bersedia untuk membantu saya untuk menjalankan misi saya membuat sambel pecel.

Gerakan Nasional 1000 Startup digital sudah resmi dimulai. Bagi yang belum tahu dan ingin tahu mengenai gerakan tersebut bisa langsung mampir ke situs resminya di 1000startupdigital.id. Bulan lalu, tepatnya tanggal 27 Juli 2016 saya berkesempatan untuk mengikuti acara pertama dari rangkaian acara gerakan tersebut yaitu Ignition. Konsep dari acara Ignition yang saya ikuti adalah seminar yang terdiri dari 5 buah sesi. Masing-masing sesi membawakan topik yang berbeda-beda dengan narasumber yang sangat relevan dengan masing-masing topik. Ignition sendiri merupakan sebuah acara yang bertujuan untuk memberikan insight tentang bagaimana pola pikir yang benar dalam membangun sebuah startup. Berikut merupakan beberapa lessons learned yang saya dapatkan dari acara tersebut.